Minggu, Oktober 24, 2010

Daftar Lokasi Panjat Dinding

1.Aesthetica ISTN
2.Astadeca politeknik negeri jakarta
3.Teknik  UI 
4.Pusgiwa UI
5.Dharmapala APP
6.TALASETA FE UP
7.MARGOCITY DEPOK
8.HIMPALA UNAS (KARS PRODUCTION)
9.STEKPI KALIBATA
10.MATASITAS SAHID
11.GOR RAGUNAN
12.BUPER RAGUNAN
13.SMA 6 BULUNGAN
14.SMA 70 BULUNGAN
15.SMA 82 MAHAKAM
16.TEKSAPALA BUDI OETOMO
17.HIPPEPPALA
18.YOUTH CENTER JAKARTA TIMUR
19.YARSI CEMPAKA PUTIH
20.CALANDRA BSI KRAMAT
21.ALPINISTE STIE AHMAD DAHLAN
22.UHAMKA PASAR REBO
23.PASAR FESTIVAL KUNINGAN(KARS PRODUCTION)
24.UMTALA MPU TANTULAR
25.UNTAR JAKBAR

Rabu, Oktober 20, 2010

Beberapa model Tali Panjat

Half Rope
Memanjat dengan dua tali langsing 8-9mm merupakan alternatif fungsional pada jalur-jalur dimana tali tunggal akan zig zag melalui peralatan, membuat tali tertarik dengan kencang. Dengan dua tali, satu tercantol kepada peralatan yang cenderung menuju sebelah kanan dan lain dicantolkan ketika ini mengembara meninggalkan.
Pada jalu licin, menarik badan untuk mencantolkan salah satu tali  mengizinkan tali lainnya semakin dekat sampai pengaman terakhir, jadi mengurangi jatuh jauh yang berbahaya.
Dry treated ropes
Daripada menyimpan tali dari memperoleh memenuhi selama cuaca cuaca buruk atau kebetulan basah karena menyeberangi sungai, tali drytreatment mereduksi anyaman luar saat dipakai pada batuan abrasif.
Middle marks and Bi-coloring
Jika anda lakukan rappelling atau kamu lakukan sport climbing di daerah dimana menurunkan pemanjat secara langsung dari anchor ke dasar, anda telah tahu bagaimana tepatnya pertengahan tali.
Penanda di pertengahan tali dicelupkan tinta di tepat di pertengahan tali panjat. Bi color berarti ada dua perbedaan dan beda tenunan untuk setiap setengah mantle (anyaman luar) tali. jangan karena perbedaan terlihat hebat, sehingga ini tidak pernah dipakai. Bicolor tali cara terbaik anda memperoleh panjang itu maksimum dari setiap rappel atau itu memimpin pemanjatan sport akan dapat kembali lagi kepada dasar tebing tanpa kehabisan tali. Singkatnya, tanda di tengah dan bicoloring menjaga keselamatan dan menghemat banyak waktu.
Supple Rope
Halus, tali fleksibel, bagus untuk belay dan penggulungan yang sangat mudah. Tali  ini baik untuk tebing yang tidak sangat abrasif atau tidak mempunyai banyak perubahan di sudut permukaan. Memanjat dengan banyak roof dengan sudut yang tepat dan puncak, peralihan dari terjal ke rata.
Tentu saja, half rope akan memberi mu dua kali lebih panjang melakukan rappel dengan dengan perhitungan hampir dua kali berat  dari tali tunggal.
Static Rope
Tali statis berhasil dengan gemilang untuk jumaring pada lintasan tetap (fixed line), rappelling dan haulling di dinding besar. Tetapi bila ini memanjat, tali statis istirahatkan. Bahkan ketika ada top roping, tali statis dapat menarik pemanjat yang jatuh kecuali belay-nya bekerja dengan sempurna

Selasa, Oktober 19, 2010

Tali Panjat Tebing

Cara Memilih Tali
Pemilihan tali merupakan permainan kompromi. Tahan lama, tali lebih berat ada pada biaya meningkatkan tali tertarik dan tarikan gravitasi. Sedangkan, cord yang lebih ringan sulit untuk belayer menjaga kendali sementara menahan leader yang terjatuh dan lebih menyerupai terkikis pada tepian tebing. Anda perlu menentukan mana kelebihan pada sebuah tali.
Jika anda hanya mempunyai sedikit pengalaman dengan tali temali, tanya seseorang bagaimana memperlakukan tali baik di area panjat.

Petunjuk Umum Pemilihan Tali sesuai keperluan secara umum : 

Sport Climbing
Pilih tali 9.5 - 10mm untuk memanjat dengan banyak jalur. Untuk kebanyakan pemanjat sport ini adalah tali yang dibeli dan dipakai.
Pilih sebuah tali 9.5mm yang ringan tali untuk proyek pembuakaan jalur dan redpoint yang sulit.
pilih tali 10.5 - 11mm untuk top-roping, bekerja / dogging sebuah proyek sebaik memanjat dengan sistem bolting dan cleaning jalur.
 
Trad Climbing
Pilih tali  9.5 -10mm jika kamu hati-hati dengan ketinggian.
Pilih tali 10.5 - 11mm jika anda akan lakukan banyak belaying di atas overhang dan memanjat dengan pasangan yang skill panjatnya dibawah anda dan biasanya mengalami kesulitan pada tali.
 
Big Wall Climbing
pilih 10.5 atau 11mm tali kalau anda punya sesuatu yang special di pikiran seperti sebuat pemanjatan cepat atau tindakan sulit yang dilaksanakan melebihi manusia biasa lainnya (misal ; pecahkan rekor pemanjatan)
 
Alpine Climbing
Pilih sebuah tali  9.5 - 10mm dry rope. Memanjat dengan tali  ringan boleh jadi dapat diterima untuk tim berpengalaman yang perlu menilai setiap ons.

Senin, Oktober 18, 2010

TAMAN GUNUNG GEDE PANGRANGO

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mempunyai peranan yang penting dalam sejarah konservasi di Indonesia. Ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1980. Dengan luas 21.975 hektar, kawasan Taman Nasional ini ditutupi oleh hutan hujan tropis pegunungan, hanya berjarak 2 jam (100 km) dari Jakarta.Di dalam kawasan hutan TNGP, dapat ditemukan “si pohon raksasa” Rasamala, “si pemburu serangga” atau kantong semar (Nephentes spp); berjenis-jenis anggrek hutan, dan bahkan ada beberapa jenis tumbuhan yang belum dikenal namanya secara ilmiah, seperti jamur yang bercahaya. Disamping keunikan tumbuhannya, kawasan TNGP juga merupakan habitat dari berbagai jenis satwa liar, seperti kepik raksasa, sejenis kumbang, lebih dari 100 jenis mamalia seperti Kijang, Pelanduk, Anjing hutan, Macan tutul, Sigung, dll, serta 250 jenis burung. Kawasan ini juga merupakan habitat Owa Jawa, Surili dan Lutung dan Elang Jawa yang populasinya hampir mendekati punah. Ketika anda hiking di kawasan TNGP, anda dapat menikmati keindahan ekologi hutan Indonesia.
Sebagai kawasan wisata dan rekreasi, saat akhir minggu (Sabtu dan Minggu) dan hari libur, kawasan wisata Cibodas dan Kebun Raya Cibodas akan diramaikan oleh pengunjung yang membeli suvenir dan oleh-oleh berupa sayuran dan buah-buah segar dengan harga terjangkau dari pasar wisata di Cibodas.
Nikmati liburan anda di kawasan taman nasional, dengan indahnya pesona alam pegunungan, menyegarkan diri anda setelah hari-hari yang sibuk, dan anda dapat belajar tentang alam dan ekosistem alam.
Mari bersama-sama melestarikan alam yang sangat berharga ini dan mewariskannya kepada generasi yang akan datang!!!

Minggu, Oktober 17, 2010

Asal Usul Gunung Semeru

Menurut kepercayaan masyarakat Jawa yang ditulis pada kitab kuno abad 15, Pulau Jawa pada suatu saat mengambang di lautan luas, dipermainkan ombak kesana-kemari. Para Dewa memutuskan untuk memakukan Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung Meru di India ke atas Pulau Jawa.
Dewa Wisnu menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa menggendong gunung itu di punggungnya, sementara Dewa Brahma menjelma menjadi ular panjang yang membelitkan tubuhnya pada gunung dan badan kura-kura sehingga gunung itu dapat diangkut dengan aman.
Dewa-Dewa tersebut meletakkan gunung itu di atas bagian pertama pulau yang mereka temui, yaitu di bagian barat Pulau Jawa. Tetapi berat gunung itu mengakibatkan ujung pulau bagian timur terangkat ke atas. Kemudian mereka memindahkannya ke bagian timur pulau tetapi masih tetap miring, sehingga Mereka memutuskan untuk memotong sebagian dari gunung itu dan menempatkannya di bagian barat laut.
Penggalan ini membentuk Gunung Pawitra, yang sekarang dikenal dengan nama Gunung Pananggungan, dan bagian utama dari Gunung Meru, tempat bersemayam Dewa Shiwa, sekarang dikenal dengan nama Gunung Semeru. Pada saat Sang Hyang Siwa datang ke pulau jawa dilihatnya banyak pohon Jawawut, sehingga pulau tersebut dinamakan Jawa.
Lingkungan geografis pulau Jawa dan Bali memang cocok dengan lambang-lambang agama Hindu. Dalam agama Hindu ada kepercayaan tentang Gunung Meru, Gunung Meru dianggap sebagai rumah para dewa-dewa dan sebagai sarana penghubung diantara bumi (manusia) dan Kayangan. Kalau manusia ingin mendengar suara dewa mereka harus semedi di puncak Gunung Meru.
Banyak masyarakat Jawa dan Bali sampai sekarang masih menganggap gunung sebagai tempat kediaman Dewa-Dewa atau mahluk halus. Selanjutnya daerah bergunung-gunung masih dipakai oleh manusia Jawa sebagai tempat semedi untuk mendengar suara gaib.
Menurut orang Bali Gunung Mahameru dipercayai sebagai Bapak Gunung Agung di Bali dan dihormati oleh masyarakat Bali. Upacara sesaji kepada para dewa-dewa Gunung Mahameru dilakukan oleh orang Bali. Betapapun upacara tersebut hanya dilakukan setiap 8-12 tahun sekali hanya pada waktu orang menerima suara gaib dari dewa Gunung Mahameru. Selain upacara sesaji itu orang Bali sering datang ke daerah Gua Widodaren untuk mendapat Tirta suci.
Orang naik sampai puncak Mahameru ada yang bertujuan untuk mendengar suara-suara gaib. Selain itu juga ada yang memohon agar diberi umur yang panjang. Bagaimanapun alasan orang naik ke puncak Mahameru, kebanyakan orang ditakutkan oleh Mahkluk halus yang mendiami daerah keliling gunungnya. Roh halus tersebut biasanya adalah Roh Leluhur yang mendiami tempat seperti hutan, bukit, pohon serta danau.
Roh leluhur biasanya bertujuan menjaga macam-macam tempat dan harus dihormati. Para pendaki yang menginap di danau Ranu Kumbolo sering melihat Mahkluk halus penunggu Ranu Kumbolo. Tengah malam ada cahaya berwarna orange di tengah danaunya dan tiba-tiba berubah wujud menjadi sesosok hantu wanita. Biasanya hanya orang yang punya kekuatan mistis dia akan melihat Mahkluk halus dan dapat bicara dengan Mahkluk Halus. Terserah orang percaya pada Mahkluk Halus atau tidak tetapi banyak orang Jawa yang percaya bahwa daerah Bromo, Tengger, Semeru banyak didiami oleh Mahkluk Halus.

Sabtu, Oktober 16, 2010

Perawatan Tali Panjat Tebing

Panjang tali
Tali 60 m (200 ft. ) kebanyakan menggantikan standar lama, 50 meter (165 ft). Tali 60 m, sementara lebih berat, baik untuk menurunkan atau rappelling dan sesuai untuk dua pitch dengan satu dorongan, menghemat banyak waktu. Beberapa jalur sport tertentu dan pemanjatan cepat pada dinding besar butuh  tali 70 meteran. Banyak sistem top rope juga dianggap tali 70 m, sejak tipe top-rope menyebabkan banyak memakai tali dan mengambil seksi akhir akan tidak akan signifikan mereduksi kemantapan tali 70 meter.
Tali 60 m (200 ft. ) kebanyakan menggantikan standar lama, 50 meter (165 ft). Tali 60 m, sementara lebih berat, baik untuk menurunkan atau rappelling dan sesuai untuk dua pitch dengan satu dorongan, menghemat banyak waktu. Beberapa jalur sport tertentu dan pemanjatan cepat pada dinding besar butuh  tali 70 meteran. Banyak sistem top rope juga dianggap tali 70 m, sejak tipe top-rope menyebabkan banyak memakai tali dan mengambil seksi akhir akan tidak akan signifikan mereduksi kemantapan tali 70 meter.
Ingat sebuah tali 9.5 mm sepanjang 70 m. beratnya sekitar 10 lbs

Perlakuan Berbahaya
1. gunakan tali panjat anda hanya untuk memanjat. Jangan pernah menarik mobil, kerek perlengkapan atau peralatan dengan tali panjat. Bahkan melakukan sesuatu ringan yang bukan untuk climbing dapat merusakannya tanpa kamu melihatnya.
2. gunakan tas tali kapanpun ini layak dilakukan untuk mereduksi jumlah debu dan kerikil halus bila tak dipakai, karena ini bisa masuk ke serabut tali.
3. Lindungi tali anda dari semua zat kimia dan asam. Minyak, oli mesin dan sejenisnya. Jangan pakai lagi tali jika anda mencurigai mungkin telah rusak oleh kimia dan khususnya asam.
4. Jangan menginjak tali dan lindungi ini dari tubrukan traumatis seperti tertindih batu, ujung depan krampon atau palu tebing.
5. Jangan tandai pertengahan tali dengan beberapa jenis kimia atau mencelupkan penanda apapun juga. Bahan kimia sama berbahaya seperti semua lain dan mungkin tali bisa mengalami kerusakan serius.
6. Jaga tali agar sering terkena langusung tali ke UV bila tak diperlukan.
7. Hindari tali bergesakan dengan tali lain atau tali dengan sling. Satu hal paling merusak dan secara berpotensi mematikan adalah berusaha melakukan top rope atau menurunkan pemanjat secara langsung dari sling tanpa melalui carabiner.

Pencucian
1.Tali bisa saja dicuci di mesin cuci atau dengan tangan dengan air dingin atau suam-suam kuku menggunakan sabun ringan (misal shampoo atau sabun mandi).
2.Bila menggunakan mecin cuci tali sebaiknya digulung dengan sistem chaining loop
3.Bersihkan area dan wadah menyuci tali.
4.Keringkan tali dengan menggantungnya (dianjurkan),  atau menggelarnya pada lantai , tapi pastikan tak ada seorangpun yang lewat setidaknya seharian penuh
5.Bolak-balik tali dan jemur selama 12 jam. Pada lingkungan bersuhu dingin atau  berkabut, gantung tali sampai kering.

PESONA ALAM INDONESIA

Indonesia terdiri dari kurang lebih 17.000 pulau baik yang berpenghuni maupun tanpa penghuni, memiliki deretan gunung berapi yang membentang dari ujung Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Beberapa flora dan fauna hanya hidup di pulau-pulau tertentu, seperti Beruang Madu, Harimau, Gajah, Badak, Orangutan di Sumatera, Komodo di P. Komodo, Anoa di Sulawesi, Bekantan di Kalimantan, serta Aneka burung di Irian Jaya.  Pulau Bali konon terbentuk dari letusan gunung-gunung berapi yang membentuk daratan dengan Gunung Agung sebagai puncak tertingginya. Gunung yang dikeramatkan ini sudah banyak menelan korban jiwa, karena memang kondisi di sekitar puncak sangat berbahaya bila cuaca sedang buruk. Gunung ini masih aktif, letusan terakhir tahun 60-an menelan korban yang sangat banyak. Gempa yang diakibatkan oleh aktifitas vulkanik juga pernah terjadi beberapa kali.

Jumat, Oktober 15, 2010

Beberapa hal Mencengangkan Tentang Hujan

1.Rata-rata kecepatan jatuhnya air hujan hanyalah 8-10 km/jam. (Pelan tapi pasti)

2.Air jatuh ke bumi dengan kecepatan yang rendah karena titik hujan memiliki bentuk khusus yang meningkatkan efek gesekan atmosfer dan membantu hujan turun ke bumi dengan kecepatan yang lebih rendah. Andaikan bentuk titik hujan berbeda, atau andaikan atmosfer tidak memiliki sifat gesekan (bayangkan jika hujan terjadi seperti gelembung air yang besar yang turun dari langit), bumi akan menghadapi kehancuran setiap turun hujan. (Wah serem bener ya)

3.Ketinggian minimum awan hujan adalah 1.200 meter.

4.Efek yang ditimbulkan oleh satu tetes air hujan yang jatuh dari ketinggian tersebut sama dengan benda seberat 1 kg yang jatuh dari ketinggian 15 cm. (Coba Bayangin aja deh)

5.Awan hujan pun dapat ditemui pada ketinggian 10.000 meter.

6.Dalam satu detik, kira-kira 16 juta ton air menguap dari bumi. 
7.Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi dalam satu detik. Dalam satu tahun, diperkirakan jumlah ini akan mencapai 505x1012 ton. Air terus berputar dalam daur yang seimbang berdasarkan takarannya.

8.Butiran air hujan berubah bentuk ratusan kali tiap detik.

9.Kalau butiran air hujan itu dibekukan akan membentuk keping kristal yg indah, tidak seperti air biasa yang di bekukan di freezer/kulkas.

10.Setelah hujan turun, tanah, ilalang, rerumputan akan mengeluarkan bau wangi yg khas, senyawa ini dinamakan 'petrichor'....

11.Dan fakta terakhir yang paling misterius dan mengejutkan ilmuan. Hujan memiliki kemampuan untuk menghipnotis manusia untuk me-resonansi-kan ingatan masa lalu. Dan tanpa bisa mendapatkan bukti ilmiah, para ilmuan hanya bisa menyimpulkan Di dalam hujan, ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yg rindu 

Kamis, Oktober 07, 2010

Siapakah Pendaki Pertama Gunung Gede - Pangrango

Raffles mengunjungi gunung Gede pada tahun 1811 dan dalam jabatannya sebagai Letnan Gubernur Jawa telah membuat kontruksi jalan setapak di sebelah Tenggara lereng gunung Gede, sisa-sisanya masih dapat dilihat disana.
Reinwrdt, pendiri Kebun Raya Bogor (Buitenzorg Botanic Garden) menginjakan kakinya di puncak gunung Gede pada bulan April tahun 1819. Namun demikian dia mempercayai bahwa seorang geologis/dokter Amerika yang bernama Thomas Horsfield telah mendaki gunung tersebut, tetapi tanggal pastinya tidak diketahui. Sebagi seorang rekan dari pendiri Zoological Society of London, Horsfield mengumpulkan specimen sejarah alam selama melakukan riset di Jawa dari tahun 1802 sampai 1819.
Pendaki pertama yang tercatat melalui Cibodas dilakukan oleh Blume mendaki lewat Cibeureum, Air Panas dan Kandang Badak, dimana rute tersebut kini banyak digunakan oleh para pendaki. Dari Kandang Badak dia berjalan kearah kawah, menyusuri kaki gunung Gede yang terjal dan memotong jalan melewati tebing hutan yang curam dan berbahaya, untuk masuk kesebelah Utara yang berkahir dialun-alun Suryakencana.
Dari padang rumput tersebut, Blume kemudian membuat jalan pendek yang mengharuskan dia mendaki tebing yang curam dan melewatu hutan sub alpin menuju puncak gunung.
Penghargaan pendaki pertama Gunung Gede-Pangrango yang sangat controversial diberikan kepada orang Jerman, Junghun, yang telah menemukan sebuah kawah kecil pada bulan April 1839. Akan tetapi beberapa tahun sebelumnya, pada bulan Agustus 1821, Kuhl dan Van Hasselt, dua orang biologis muda yang bekerja di Netherlands Commission for Natural Sciences, telah menulis surat yang menggambarkan bagaimana mereka mengikuti jejak badak menuju ke puncak gunung, Junghun sangat meragukan bahwa muncul karena mereka gagal menjelaskan tentang sejenis bunga ros (theimerial rose). Saat itu jenis tanaman yang spektakuler ini hanya tumbuh di kawah gunung Pangrango. Di Pulau Jawa tanaman tersebut hanya tercatat dibeberapa gunung yang tinggi, dan itupun hanya jenis-jenis yang benar-benar menarik perhatian.
Teysmann, yang kemudian menjadi Direktur Kebun Raya tersebut, mendukung pernyataan pertama. Pertentangan yang dibiarkan berlarut-larut menjadi semakin buruk dengan adanya kritikan Junghuhn yang tajam terhadap Teysmann yang membuka lahan hutan dalam rangka menanam tumbuhan dari luar. Sayangnya Heinrich Kuhl dan J. Van Hasselt tidak dapat diajak berunding karena mereka meninggal di Bogor pada usia muda yaitu 24 dan 26 tahun karena penyakit daerah tropis.
Identitas dari pendaki pertama yang menjejakan kaki di puncak gunung tidak akan pernah diketahui sampai saat ini, mungkin mereka yang menganut agama Hindu dari Kerajaan Pajajaran atau mungkin anggota masyarakat yang lebih tua dari masyarakat Kerajaan Pajajaran. Tidak diragukan lagi siapapun yang telah melihat kebawah dari puncak gunung tersebut pada waktu silam akan menemukan di Jawa lebih dari setengah juta tahun yang lalu.

Sumber : gedepangrango.org

Rabu, Oktober 06, 2010

Legenda Gunung Semeru

Gunung Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl).
Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko.

Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan 120°55' BT.

Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 M hingga akhir November 1973. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang.