Selasa, September 28, 2010

Keberadaan Kukang Jawa di TNGGP

Sebagai kawasan hutan hujan pegunungan, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dikenal memiliki berbagai jenis keanekaragaman hayati, salah satunya adalah primata. Sudah lama diketahui bahwa kawasan TNGGP merupakan habitat dari lima jenis primata yaitu owa jawa (Hylobates moloch Audebert, 1798), surili (Presbytis comata), lutung (Trachypithecus auratus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dan kukang jawa (Nyticebus javanicus).

Empat jenis primata yang disebutkan pertama adalah jenis primata yang umum ditemukan di hampir seluruh kawasan hutan taman nasional dan memilki data-data penunjang yang sudah relatif lengkap. Sedangkan untuk jenis primata yang terakhir yaitu kukang (Nyticebus javanicus) belum memiliki data yang lengkap bahkan mungkin pula keberadaannya di kawasan hutan TNGGP belum diketahui oleh masyarakat luas.

Mengenal Kukang

Kukang (Nyticebus javanicus) merupakan jenis primata terkecil yang hidup di TNGGP, dengan ukuran kepala hingga ekor sekitar 280 – 320 mm. Rambut yang tumbuh di sekujur tubuhnya sangat lebat dan halus dengan warna kelabu keputihputihan, pada punggung terdapat garis coklat melintang dari dari bagian belakang tubuh hingga dahi. Kukang juga merupakan satu-satunya primata nocturnal yang hidup di kawasan hutan TNGGP. Secara umum kukang adalah primata yang hidup di hutan tropis Indonesia, menyukai hutan primer dan sekunder, semak belukar dan rumpun-rumpun bambu. Kukang tersebar di Asia Tenggara. Di Indonesia kukang ditemukan di Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Akan tetapi sampai saat ini belum ada data yang pasti dan akurat tentangjumlah populasi kukang di alam. Akan tetapi jika dilihat dari berkurangnya habitat kukang serta maraknya perburuan dan perdagangan illegal bisa dijadikan indikator bahwa keberadaan kukang di alam mengalami penurunan.

Di Indonesia kukang sudah dilindungi sejak tahun 1973 dengan Keputusan Menteri Pertanian tanggal 14 Pebruari 1973 No. 66/ Kpts /Um/2/1973. Perlindungan ini dipertegas lagi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, yang memasukan kukang dalam lampiran jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi. Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya pasal 21 ayat 2, perdagangan dan pemeliharaan satwa dilindungi termasuk kukang adalah dilarang. Pelanggar dari ketentuan ini dapat dikenakan hukuman penjara 5 tahun dan denda Rp 100 juta. Dengan adanya peraturan tersebut, maka semua jenis kukang yang ada di Indonesia telah dilindungi. Sementara itu badan konservasi dunia IUCN, memasukan kukang dalam kategori Vulnerable (rentan), yang artinya memiliki peluang untuk punah 10% dalam waktu 100 tahun. Sedangkan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of wild fauna and flora) memasukan kukang ke dalam apendix II. Manajemen Ahli taksonomi mengklasifikasikan kukang sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Mamalia
Ordo : Primata
Sub Ordo : Strepsirrhini
Famili : Lorisidae
Genus : Nycticebus
Spesies : Nycticebus

सुम्बेर : TNGGP

Selasa, September 21, 2010

PENERIMAAN CPNS KEMENPERIN 2010

PENGUMUMAN HASIL UJIAN ONLINE
Nomor : 1329 /SJ.IND.2/Peng/9/2010

PANITIA REKRUITMENCALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2010

Berdasarkan hasil Evaluasi Panitia Rekruitmen Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Perindustrian Tahun 2010, bersama ini kami umumkan hal–hal sebagai berikut :
  1. Hasil Ujian Online (Tahap I) diumumkan melalui Situs Kementerian Perindustrian :http://www.kemenperin.go.id pada hari Minggu, tanggal 19 September 2010.
  2. Daftar peserta yang dinyatakan lulus Ujian Online dapat dilihat pada Lampiran 1 pengumuman ini.
  3. Peserta yang dinyatakan lulus Ujian Online (Tahap I) wajib melakukan Validasi Administrasi di wilayah tempat validasi masing-masing sesuai yang tertera dalam cetak registrasi mulai tanggal 20 s/d 25 September 2010 pada pukul 09.00 s/d 15.00 waktu setempat.
  4. Bagi peserta yang dinyatakan lulus ujian online, tetapi tidak melakukan Validasi Administrasi maka tidak diperkenankan mengikuti tahapan berikutnya dan dinyatakan gugur.
  5. Alamat dan Lokasi Validasi Administrasi pada masing-masing wilayah sebagaimana tertera dalam Lampiran 2 pengumuman ini.
  6. Ketentuan Validasi sebagaimana Lampiran 3 dan Surat Pernyataan pada Lampiran 4 pengumuman ini.
Demikian, untuk menjadi maklum.

Jakarta, 19 September 2010

Panitia Rekruitmen CPNS
Kementerian Perindustrian tahun 2010

Warga Dusun Cirahayu Merasa Jadi WNI

Ciwaru, IB

Beragam kegiatan pembangunan infrastruktur secara intensif dilakukan di Desa Citundun Kec.Ciwaru. Dana penguatan imprastruktur di kawasan perbatasan dari Pemrov Jabar sebesar Rp. 100 juta itu digunakan untuk pangaspalan jalan di Dusun Cirahayu.

Menurut Kuwu Citundun, Ahmad Wahid saat ditemui IB, Senil pekan lalu, pengaspalan jalan desa dari Dusun Cirahayu menuju Dusun Karangsari sepanjang 900 meter. Ia merinci, dari dana bantuan provinsi digunakan untuk mengaspal sepanjang 700 meter dan sisanya 200 meter merupakan swadaya masyarakat. Selebihnya dimanfaatkan untuk pengerasan kelanjutan jalan itu sepanjang 1500 meter.

Kadus Cirahayu, Rosidi (55) mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diterimanya. Hal itu sejalan dengan harapan masyarakat yang menginginkan jalan itu diaspal. “Kakara ngarasa (baru sekarang merasakan) diaku jadi warga Indonesia,” ucap Rosidi.

Untuk kekurangan dalam pengaspalan 1500 meter, Ahmad Wahid telah mengajukan permohonan bantuan ke Perum Perhutani Kuningan. “Kami pada Mei mendatang merencanakan akan mengaspal 600 meter, dan sisanya minta bantuan Perum Perhutani,” kata Ahmad Wahid.

Ia pun masih punya PR (pekerjaan rumah) yakni melanjut kan jalan poros desa, dari desanya menuju Desa Sagaranten sepanjang 900 meter. Pada ruas jalan itu, 100 meter diantaranya belum bisa digarap karena warga minta ganti rugi. “Dalam pelaksanaannya kami akan bekerjasama dengan Pemdes Sagaranten,” ujarnya.

(Ditulis kembali dari tabloid Identitas Bangsa)

APA ITU SURGA

Pertanyaan itu tiba-tiba keluar dari mulut Suti. “Surga itu tempat atau rasa, sih, Pak?” Pak Ramadan, si ayah yang ditanya, tak segera memberikan jawaban. Hening beberapa detik. Tapi tak lama, di meja makan itu, suasana keluarga Pak Ramadan kembali riuh. “Ah, sudahlah. Habiskan saja makannya,” ujar Pak Ramadan, tanpa memberi jawaban apa-apa atas pertanyaan Suti. Suti juga tak protes, cuma memoncongkan bibirnya. Agaknya pertanyaan itu keluar tanpa ia sengaja, keceplos begitu saja.

Secuil adegan ini muncul dalam sebuah film televisi berjudul Sulam, besutan sutradara Chaerul Umam. Ide cerita diambil dari salah satu cerpen Ahmad Tohari, pesastra terkenal pemilik trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, yang juga pengisi salah satu rubrik majalah ini. Suti mulanya bercerita tentang Sulam, seorang tetangga yang dinilai “kurang waras”. Sulam ingin mendapatkan hadiah Lebaran dari keluarga Pak Ramadan berupa baju berwarna hijau. Hanya hijau, Sulam tak mau menerima jika baju hadiahnya berwarna lain.

Suti penasaran. Sebab, ketika suatu kali Sulam dihadiahi baju berwarna merah, Sulam benar-benar menolak. “Kenapa sih Lam, harus hijau?” tanya Suti. “Pokoknya harus hijau. Hijau itu… surga,” jawab Sulam. Dan begitulah, Suti terus bercerita tentang Sulam yang menggunakan jurus “pokoknya” itu. Tapi, apa benar surga itu hijau? Tiba-tiba Suti nyerocos. Disusul kemudian pertanyaan yang, meminjam istilah anak muda sekarang, dalem banget itu, “Surga itu tempat atau rasa, sih?”

Barangkali banyak orang akan dengan mudah menjawab pertanyaan Suti itu. Surga itu, ya, tempat. Wong Al-Quran sendiri sudah sangat jelas mendeskripsikan apa dan bagaimana surga. Surga, yang dalam bahasa Al-Quran disebut jannah, digambarkan sebagai sebuah tempat yang memiliki sungai-sungai dengan mata air yang jernih. Jannâtin tajri min tahtihal anhâr, surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, begitu susunan kata-kata di puluhan ayat Al-Quran. Sementara kata jannah sendiri dalam Al-Quran disebut lebih dari 200 kali.

Surga juga digambarkan seperti sebuah istana kerajaan yang megah. Penghuninya bergelimang kemewahan. Seperti disebut dalam al-Kahfi: 31 yang melukiskan surga ‘Adn, “…mengalirlah sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu, mereka (penghuni) dihiasi dengan gelang emas, dan memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah.” Membayangkan surga jadi seperti membayangkan sebuah istana seorang sultan yang megah: ada taman-taman yang indah, perhiasan emas berkilauan, sofa yang empuk dengan desain luar biasa artistik, pakaian sutera… ya, berwarna hijau!

Dan, sebuah istana biasanya dihiasi dengan dayang-dayangnya yang cantik atau, seperti dalam kisah-kisah seribu satu malam, harem-harem manis nan molek. Begitu pula surga dilukiskan, bidadari-bidadari jelita senantiasa memperelok keindahan surga. ”Di dalam surga itu, ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka…” demikian al-Rahman: 56. “…yang jelita, indah matanya, terlindung dalam rumah.” Lalu pada al-Waqi’ah: 22-23, “…ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan dengan baik.”

Di surga, sebagaimana digambarkan Al-Quran, minum-minuman dan buah-buahan juga dilukiskan seperti di pesta-pesta para sultan, atau di kebun-kebun istana. Para penghuni surga meminum anggur banyak-banyak, tapi tidak mabuk. Ada juga susu, madu, dan aneka macam minuman lainnya. Buah-buahan tak pernah berkurang. Di kebun, jika dipetik satu buah, segera tumbuh lagi, terus-menerus. Para penghuni surga memakan buah-buahan itu, dan tidak mengenal bosan.

Begitulah, Al-Quran selalu melukiskan surga secara mendetail, sebuah tempat nun di sana, jannatin na’im, yang penuh kenikmatan. Ya, kenikmatan. Tapi, di manakah letak kenikmatan? Bagi orang yang biasa hidup di gurun, di mana sumber air sangat langka, berjumpa sungai dengan mata air jernih adalah sebuah kenikmatan luar biasa. Tetapi, bagi orang yang hidup di Pulau Kalimantan, misalnya, di mana sungai sangat mudah dijumpai, bahkan jadi pemandangan utama, dan sumber air juga gampang ditemui, aliran sungai bukanlah sebuah kenikmatan agung, apalagi kemewahan.

Barangkali bagi orang gurun pula, yang menghadapi terik matahari sepanjang hari, sebuah tempat teduh akan terasa begitu nikmatnya. Zhillin mamdud, kata Al-Quran, naungan teduh yang terbentang luas. Namun, bagi orang yang hidup di daerah dingin, di mana hari-hari hanya salju yang terlihat, orang di dataran Eskimo, misalnya, sebuah tempat teduh menjadi sama sekali tak mengesankan. Lalu, apakah di surga kelak, orang Pulau Kalimantan, atau orang Eskimo, tak merasakan nikmat apa-apa alias hambar-hambar saja?

Jadi, surga itu tempat atau rasa? Wallahu a’lam, Allah sajalah Yang Mahatahu. Tapi, ada satu pendapat yang rasanya sangat masuk akal. Begini pendapat itu. Al-Quran tak hanya memakai bahasa-bahasa indah, tapi juga bijak. Tentang surga, Al-Quran sebenarnya hendak melukiskan sebuah kebahagiaan tiada tara. Dan, lantaran yang disapa adalah orang Arab yang memiliki kebudayaan tertentu, dengan kondisi sosio-grafis tertentu pula, Al-Quran sangat bijak: memilih metafor-metafor yang dikenal sangat dekat dengan mereka.

Mudahlah dipahami mengapa Al-Quran sangat menyukai kalimat tajrî min tahtihal anhâr, surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai. Dengan kata-kata ini, yang disapa akan cepat menangkap, betapa nikmatnya surga, betapa bahagianya hidup di sana. Keindahan dan kemegahan setting surga pun dilukiskan Al-Quran dengan mempertimbangkan memori masyarakat yang disapa: istana, aksesori, pepohonan, buah-buahan, dan sebagainya. Kecantikan bidadari-bidadari juga digambarkan seturut konsepsi kecantikan yang hidup di tempat Al-Quran diturunkan.

Sehingga bisa dikatakan, gambaran-gambaran surga dalam Al-Quran itu tak lain merupakan cara, iya, cara, untuk mengkomunikasikan betapa indahnya surga, betapa nikmat dan bahagianya hidup di sana. Kalau gambaran surga dalam Al-Quran bersifat fixed, artinya seperti itu adanya, tentu akan muncul banyak pertanyaan. Orang kulit hitam akan bertanya, “Bidadari di surga apakah tidak ada yang berkulit hitam?” Kaum perempuan akan gelisah, “Apa di sana tidak ada pangeran gagah, kok Al-Quran cuma menyebut bidadari cantik?”

Yang lain juga akan mencecar. “Saya suka teknologi, apakah di sana semua sistem sudah serba digital?” “Saya suka buah salak, apel malang, apa di surga cuma ada kurma?” “Karena saya pecinta lingkungan, saya tak suka baju dari sutera.” “Saya sudah biasa dengan air jernih, sungai, pepohonan, saya ingin salju, apa di surga ada salju?”

Semua orang ingin merasa bahagia di surga, tapi khawatir tidak bahagia, karena hal-hal yang membuatnya bahagia tak tergambar dalam Al-Quran. Padahal, Allah menjamin, surga ciptaan-Nya akan membuat semua penghuninya merasakan kebahagiaan tiada tara. Jadi, surga itu tempat atau rasa? Ah, pertanyaan Suti berdengung kembali.*

(Ditulis kembali dari : Majalah syir`ah januari thn 2006)

CPNS KEMENTERIAN PERDAGANGAN THN 2010

PANITIA REKRUTMEN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TAHUN 2010
P E N G U M U M A N
Nomor : 02/SJ-DAG/REK-CPNS/8/2010

Dalam rangka mengisi lowongan formasi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Perdagangan, kami membuka kesempatan bagi Warga Negara Indonesia yang berminat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Perdagangan dengan ketentuan dan proses seleksi sebagai berikut :
A. LOWONGAN FORMASI DAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN
Jumlah Formasi dan Kualifikasi Pendidikan yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan pada Jabatan-jabatan dan penempatan sebagai berikut :

Pengumuman Lengkap

Hasil Seleksi Administrasi CPNS Kemendag Tahun 2010

Ditulis oleh Cablak pada 20 September 2010

PANITIA REKRUTMEN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TAHUN 2010

P E N G U M U M A N
Nomor : 04/SJ-DAG/REK-CPNS/9/2010

Berdasarkan hasil seleksi administrasi Pelamar CPNS Kementerian Perdagangan Tahun 2010, berikut ini terlampir daftar nomor peserta ujian tertulis yang lulus seleksi administrasi Tahap I. Bagi para calon peserta ujian tertulis yang nomor pesertanya tercantum dalam daftar terlampir, diharapkan mengambil Tanda Peserta Ujian pada :

  • hari Sabtu, 2 Oktober 2010,
  • pukul 08.00 – 15.00 WIB
  • di Gedung Kementerian Perdagangan, – JL. M.I. Ridwan Rais No.5, Jakarta Pusat.

Demikian pengumuman ini disampaikan untuk diketahui dan dipatuhi.

Download Daftar Peserta Lolos CPNS Kemendag Tahun 2010 :