Rabu, November 10, 2010

Hitung Jarak Kota Dengan Google Maps

Saat ini banyak bencana di negara kita untuk melihat lokasi kita dan berada dijarak berapa meter antara kita dengan lokasi bencana, kita dapat menggunakan google maps. Berikut ini linknya PETA

Minggu, Oktober 24, 2010

Daftar Lokasi Panjat Dinding

1.Aesthetica ISTN
2.Astadeca politeknik negeri jakarta
3.Teknik  UI 
4.Pusgiwa UI
5.Dharmapala APP
6.TALASETA FE UP
7.MARGOCITY DEPOK
8.HIMPALA UNAS (KARS PRODUCTION)
9.STEKPI KALIBATA
10.MATASITAS SAHID
11.GOR RAGUNAN
12.BUPER RAGUNAN
13.SMA 6 BULUNGAN
14.SMA 70 BULUNGAN
15.SMA 82 MAHAKAM
16.TEKSAPALA BUDI OETOMO
17.HIPPEPPALA
18.YOUTH CENTER JAKARTA TIMUR
19.YARSI CEMPAKA PUTIH
20.CALANDRA BSI KRAMAT
21.ALPINISTE STIE AHMAD DAHLAN
22.UHAMKA PASAR REBO
23.PASAR FESTIVAL KUNINGAN(KARS PRODUCTION)
24.UMTALA MPU TANTULAR
25.UNTAR JAKBAR

Rabu, Oktober 20, 2010

Beberapa model Tali Panjat

Half Rope
Memanjat dengan dua tali langsing 8-9mm merupakan alternatif fungsional pada jalur-jalur dimana tali tunggal akan zig zag melalui peralatan, membuat tali tertarik dengan kencang. Dengan dua tali, satu tercantol kepada peralatan yang cenderung menuju sebelah kanan dan lain dicantolkan ketika ini mengembara meninggalkan.
Pada jalu licin, menarik badan untuk mencantolkan salah satu tali  mengizinkan tali lainnya semakin dekat sampai pengaman terakhir, jadi mengurangi jatuh jauh yang berbahaya.
Dry treated ropes
Daripada menyimpan tali dari memperoleh memenuhi selama cuaca cuaca buruk atau kebetulan basah karena menyeberangi sungai, tali drytreatment mereduksi anyaman luar saat dipakai pada batuan abrasif.
Middle marks and Bi-coloring
Jika anda lakukan rappelling atau kamu lakukan sport climbing di daerah dimana menurunkan pemanjat secara langsung dari anchor ke dasar, anda telah tahu bagaimana tepatnya pertengahan tali.
Penanda di pertengahan tali dicelupkan tinta di tepat di pertengahan tali panjat. Bi color berarti ada dua perbedaan dan beda tenunan untuk setiap setengah mantle (anyaman luar) tali. jangan karena perbedaan terlihat hebat, sehingga ini tidak pernah dipakai. Bicolor tali cara terbaik anda memperoleh panjang itu maksimum dari setiap rappel atau itu memimpin pemanjatan sport akan dapat kembali lagi kepada dasar tebing tanpa kehabisan tali. Singkatnya, tanda di tengah dan bicoloring menjaga keselamatan dan menghemat banyak waktu.
Supple Rope
Halus, tali fleksibel, bagus untuk belay dan penggulungan yang sangat mudah. Tali  ini baik untuk tebing yang tidak sangat abrasif atau tidak mempunyai banyak perubahan di sudut permukaan. Memanjat dengan banyak roof dengan sudut yang tepat dan puncak, peralihan dari terjal ke rata.
Tentu saja, half rope akan memberi mu dua kali lebih panjang melakukan rappel dengan dengan perhitungan hampir dua kali berat  dari tali tunggal.
Static Rope
Tali statis berhasil dengan gemilang untuk jumaring pada lintasan tetap (fixed line), rappelling dan haulling di dinding besar. Tetapi bila ini memanjat, tali statis istirahatkan. Bahkan ketika ada top roping, tali statis dapat menarik pemanjat yang jatuh kecuali belay-nya bekerja dengan sempurna

Selasa, Oktober 19, 2010

Tali Panjat Tebing

Cara Memilih Tali
Pemilihan tali merupakan permainan kompromi. Tahan lama, tali lebih berat ada pada biaya meningkatkan tali tertarik dan tarikan gravitasi. Sedangkan, cord yang lebih ringan sulit untuk belayer menjaga kendali sementara menahan leader yang terjatuh dan lebih menyerupai terkikis pada tepian tebing. Anda perlu menentukan mana kelebihan pada sebuah tali.
Jika anda hanya mempunyai sedikit pengalaman dengan tali temali, tanya seseorang bagaimana memperlakukan tali baik di area panjat.

Petunjuk Umum Pemilihan Tali sesuai keperluan secara umum : 

Sport Climbing
Pilih tali 9.5 - 10mm untuk memanjat dengan banyak jalur. Untuk kebanyakan pemanjat sport ini adalah tali yang dibeli dan dipakai.
Pilih sebuah tali 9.5mm yang ringan tali untuk proyek pembuakaan jalur dan redpoint yang sulit.
pilih tali 10.5 - 11mm untuk top-roping, bekerja / dogging sebuah proyek sebaik memanjat dengan sistem bolting dan cleaning jalur.
 
Trad Climbing
Pilih tali  9.5 -10mm jika kamu hati-hati dengan ketinggian.
Pilih tali 10.5 - 11mm jika anda akan lakukan banyak belaying di atas overhang dan memanjat dengan pasangan yang skill panjatnya dibawah anda dan biasanya mengalami kesulitan pada tali.
 
Big Wall Climbing
pilih 10.5 atau 11mm tali kalau anda punya sesuatu yang special di pikiran seperti sebuat pemanjatan cepat atau tindakan sulit yang dilaksanakan melebihi manusia biasa lainnya (misal ; pecahkan rekor pemanjatan)
 
Alpine Climbing
Pilih sebuah tali  9.5 - 10mm dry rope. Memanjat dengan tali  ringan boleh jadi dapat diterima untuk tim berpengalaman yang perlu menilai setiap ons.

Senin, Oktober 18, 2010

TAMAN GUNUNG GEDE PANGRANGO

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mempunyai peranan yang penting dalam sejarah konservasi di Indonesia. Ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1980. Dengan luas 21.975 hektar, kawasan Taman Nasional ini ditutupi oleh hutan hujan tropis pegunungan, hanya berjarak 2 jam (100 km) dari Jakarta.Di dalam kawasan hutan TNGP, dapat ditemukan “si pohon raksasa” Rasamala, “si pemburu serangga” atau kantong semar (Nephentes spp); berjenis-jenis anggrek hutan, dan bahkan ada beberapa jenis tumbuhan yang belum dikenal namanya secara ilmiah, seperti jamur yang bercahaya. Disamping keunikan tumbuhannya, kawasan TNGP juga merupakan habitat dari berbagai jenis satwa liar, seperti kepik raksasa, sejenis kumbang, lebih dari 100 jenis mamalia seperti Kijang, Pelanduk, Anjing hutan, Macan tutul, Sigung, dll, serta 250 jenis burung. Kawasan ini juga merupakan habitat Owa Jawa, Surili dan Lutung dan Elang Jawa yang populasinya hampir mendekati punah. Ketika anda hiking di kawasan TNGP, anda dapat menikmati keindahan ekologi hutan Indonesia.
Sebagai kawasan wisata dan rekreasi, saat akhir minggu (Sabtu dan Minggu) dan hari libur, kawasan wisata Cibodas dan Kebun Raya Cibodas akan diramaikan oleh pengunjung yang membeli suvenir dan oleh-oleh berupa sayuran dan buah-buah segar dengan harga terjangkau dari pasar wisata di Cibodas.
Nikmati liburan anda di kawasan taman nasional, dengan indahnya pesona alam pegunungan, menyegarkan diri anda setelah hari-hari yang sibuk, dan anda dapat belajar tentang alam dan ekosistem alam.
Mari bersama-sama melestarikan alam yang sangat berharga ini dan mewariskannya kepada generasi yang akan datang!!!

Minggu, Oktober 17, 2010

Asal Usul Gunung Semeru

Menurut kepercayaan masyarakat Jawa yang ditulis pada kitab kuno abad 15, Pulau Jawa pada suatu saat mengambang di lautan luas, dipermainkan ombak kesana-kemari. Para Dewa memutuskan untuk memakukan Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung Meru di India ke atas Pulau Jawa.
Dewa Wisnu menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa menggendong gunung itu di punggungnya, sementara Dewa Brahma menjelma menjadi ular panjang yang membelitkan tubuhnya pada gunung dan badan kura-kura sehingga gunung itu dapat diangkut dengan aman.
Dewa-Dewa tersebut meletakkan gunung itu di atas bagian pertama pulau yang mereka temui, yaitu di bagian barat Pulau Jawa. Tetapi berat gunung itu mengakibatkan ujung pulau bagian timur terangkat ke atas. Kemudian mereka memindahkannya ke bagian timur pulau tetapi masih tetap miring, sehingga Mereka memutuskan untuk memotong sebagian dari gunung itu dan menempatkannya di bagian barat laut.
Penggalan ini membentuk Gunung Pawitra, yang sekarang dikenal dengan nama Gunung Pananggungan, dan bagian utama dari Gunung Meru, tempat bersemayam Dewa Shiwa, sekarang dikenal dengan nama Gunung Semeru. Pada saat Sang Hyang Siwa datang ke pulau jawa dilihatnya banyak pohon Jawawut, sehingga pulau tersebut dinamakan Jawa.
Lingkungan geografis pulau Jawa dan Bali memang cocok dengan lambang-lambang agama Hindu. Dalam agama Hindu ada kepercayaan tentang Gunung Meru, Gunung Meru dianggap sebagai rumah para dewa-dewa dan sebagai sarana penghubung diantara bumi (manusia) dan Kayangan. Kalau manusia ingin mendengar suara dewa mereka harus semedi di puncak Gunung Meru.
Banyak masyarakat Jawa dan Bali sampai sekarang masih menganggap gunung sebagai tempat kediaman Dewa-Dewa atau mahluk halus. Selanjutnya daerah bergunung-gunung masih dipakai oleh manusia Jawa sebagai tempat semedi untuk mendengar suara gaib.
Menurut orang Bali Gunung Mahameru dipercayai sebagai Bapak Gunung Agung di Bali dan dihormati oleh masyarakat Bali. Upacara sesaji kepada para dewa-dewa Gunung Mahameru dilakukan oleh orang Bali. Betapapun upacara tersebut hanya dilakukan setiap 8-12 tahun sekali hanya pada waktu orang menerima suara gaib dari dewa Gunung Mahameru. Selain upacara sesaji itu orang Bali sering datang ke daerah Gua Widodaren untuk mendapat Tirta suci.
Orang naik sampai puncak Mahameru ada yang bertujuan untuk mendengar suara-suara gaib. Selain itu juga ada yang memohon agar diberi umur yang panjang. Bagaimanapun alasan orang naik ke puncak Mahameru, kebanyakan orang ditakutkan oleh Mahkluk halus yang mendiami daerah keliling gunungnya. Roh halus tersebut biasanya adalah Roh Leluhur yang mendiami tempat seperti hutan, bukit, pohon serta danau.
Roh leluhur biasanya bertujuan menjaga macam-macam tempat dan harus dihormati. Para pendaki yang menginap di danau Ranu Kumbolo sering melihat Mahkluk halus penunggu Ranu Kumbolo. Tengah malam ada cahaya berwarna orange di tengah danaunya dan tiba-tiba berubah wujud menjadi sesosok hantu wanita. Biasanya hanya orang yang punya kekuatan mistis dia akan melihat Mahkluk halus dan dapat bicara dengan Mahkluk Halus. Terserah orang percaya pada Mahkluk Halus atau tidak tetapi banyak orang Jawa yang percaya bahwa daerah Bromo, Tengger, Semeru banyak didiami oleh Mahkluk Halus.

Sabtu, Oktober 16, 2010

Perawatan Tali Panjat Tebing

Panjang tali
Tali 60 m (200 ft. ) kebanyakan menggantikan standar lama, 50 meter (165 ft). Tali 60 m, sementara lebih berat, baik untuk menurunkan atau rappelling dan sesuai untuk dua pitch dengan satu dorongan, menghemat banyak waktu. Beberapa jalur sport tertentu dan pemanjatan cepat pada dinding besar butuh  tali 70 meteran. Banyak sistem top rope juga dianggap tali 70 m, sejak tipe top-rope menyebabkan banyak memakai tali dan mengambil seksi akhir akan tidak akan signifikan mereduksi kemantapan tali 70 meter.
Tali 60 m (200 ft. ) kebanyakan menggantikan standar lama, 50 meter (165 ft). Tali 60 m, sementara lebih berat, baik untuk menurunkan atau rappelling dan sesuai untuk dua pitch dengan satu dorongan, menghemat banyak waktu. Beberapa jalur sport tertentu dan pemanjatan cepat pada dinding besar butuh  tali 70 meteran. Banyak sistem top rope juga dianggap tali 70 m, sejak tipe top-rope menyebabkan banyak memakai tali dan mengambil seksi akhir akan tidak akan signifikan mereduksi kemantapan tali 70 meter.
Ingat sebuah tali 9.5 mm sepanjang 70 m. beratnya sekitar 10 lbs

Perlakuan Berbahaya
1. gunakan tali panjat anda hanya untuk memanjat. Jangan pernah menarik mobil, kerek perlengkapan atau peralatan dengan tali panjat. Bahkan melakukan sesuatu ringan yang bukan untuk climbing dapat merusakannya tanpa kamu melihatnya.
2. gunakan tas tali kapanpun ini layak dilakukan untuk mereduksi jumlah debu dan kerikil halus bila tak dipakai, karena ini bisa masuk ke serabut tali.
3. Lindungi tali anda dari semua zat kimia dan asam. Minyak, oli mesin dan sejenisnya. Jangan pakai lagi tali jika anda mencurigai mungkin telah rusak oleh kimia dan khususnya asam.
4. Jangan menginjak tali dan lindungi ini dari tubrukan traumatis seperti tertindih batu, ujung depan krampon atau palu tebing.
5. Jangan tandai pertengahan tali dengan beberapa jenis kimia atau mencelupkan penanda apapun juga. Bahan kimia sama berbahaya seperti semua lain dan mungkin tali bisa mengalami kerusakan serius.
6. Jaga tali agar sering terkena langusung tali ke UV bila tak diperlukan.
7. Hindari tali bergesakan dengan tali lain atau tali dengan sling. Satu hal paling merusak dan secara berpotensi mematikan adalah berusaha melakukan top rope atau menurunkan pemanjat secara langsung dari sling tanpa melalui carabiner.

Pencucian
1.Tali bisa saja dicuci di mesin cuci atau dengan tangan dengan air dingin atau suam-suam kuku menggunakan sabun ringan (misal shampoo atau sabun mandi).
2.Bila menggunakan mecin cuci tali sebaiknya digulung dengan sistem chaining loop
3.Bersihkan area dan wadah menyuci tali.
4.Keringkan tali dengan menggantungnya (dianjurkan),  atau menggelarnya pada lantai , tapi pastikan tak ada seorangpun yang lewat setidaknya seharian penuh
5.Bolak-balik tali dan jemur selama 12 jam. Pada lingkungan bersuhu dingin atau  berkabut, gantung tali sampai kering.

PESONA ALAM INDONESIA

Indonesia terdiri dari kurang lebih 17.000 pulau baik yang berpenghuni maupun tanpa penghuni, memiliki deretan gunung berapi yang membentang dari ujung Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Beberapa flora dan fauna hanya hidup di pulau-pulau tertentu, seperti Beruang Madu, Harimau, Gajah, Badak, Orangutan di Sumatera, Komodo di P. Komodo, Anoa di Sulawesi, Bekantan di Kalimantan, serta Aneka burung di Irian Jaya.  Pulau Bali konon terbentuk dari letusan gunung-gunung berapi yang membentuk daratan dengan Gunung Agung sebagai puncak tertingginya. Gunung yang dikeramatkan ini sudah banyak menelan korban jiwa, karena memang kondisi di sekitar puncak sangat berbahaya bila cuaca sedang buruk. Gunung ini masih aktif, letusan terakhir tahun 60-an menelan korban yang sangat banyak. Gempa yang diakibatkan oleh aktifitas vulkanik juga pernah terjadi beberapa kali.

Jumat, Oktober 15, 2010

Beberapa hal Mencengangkan Tentang Hujan

1.Rata-rata kecepatan jatuhnya air hujan hanyalah 8-10 km/jam. (Pelan tapi pasti)

2.Air jatuh ke bumi dengan kecepatan yang rendah karena titik hujan memiliki bentuk khusus yang meningkatkan efek gesekan atmosfer dan membantu hujan turun ke bumi dengan kecepatan yang lebih rendah. Andaikan bentuk titik hujan berbeda, atau andaikan atmosfer tidak memiliki sifat gesekan (bayangkan jika hujan terjadi seperti gelembung air yang besar yang turun dari langit), bumi akan menghadapi kehancuran setiap turun hujan. (Wah serem bener ya)

3.Ketinggian minimum awan hujan adalah 1.200 meter.

4.Efek yang ditimbulkan oleh satu tetes air hujan yang jatuh dari ketinggian tersebut sama dengan benda seberat 1 kg yang jatuh dari ketinggian 15 cm. (Coba Bayangin aja deh)

5.Awan hujan pun dapat ditemui pada ketinggian 10.000 meter.

6.Dalam satu detik, kira-kira 16 juta ton air menguap dari bumi. 
7.Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi dalam satu detik. Dalam satu tahun, diperkirakan jumlah ini akan mencapai 505x1012 ton. Air terus berputar dalam daur yang seimbang berdasarkan takarannya.

8.Butiran air hujan berubah bentuk ratusan kali tiap detik.

9.Kalau butiran air hujan itu dibekukan akan membentuk keping kristal yg indah, tidak seperti air biasa yang di bekukan di freezer/kulkas.

10.Setelah hujan turun, tanah, ilalang, rerumputan akan mengeluarkan bau wangi yg khas, senyawa ini dinamakan 'petrichor'....

11.Dan fakta terakhir yang paling misterius dan mengejutkan ilmuan. Hujan memiliki kemampuan untuk menghipnotis manusia untuk me-resonansi-kan ingatan masa lalu. Dan tanpa bisa mendapatkan bukti ilmiah, para ilmuan hanya bisa menyimpulkan Di dalam hujan, ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yg rindu 

Kamis, Oktober 07, 2010

Siapakah Pendaki Pertama Gunung Gede - Pangrango

Raffles mengunjungi gunung Gede pada tahun 1811 dan dalam jabatannya sebagai Letnan Gubernur Jawa telah membuat kontruksi jalan setapak di sebelah Tenggara lereng gunung Gede, sisa-sisanya masih dapat dilihat disana.
Reinwrdt, pendiri Kebun Raya Bogor (Buitenzorg Botanic Garden) menginjakan kakinya di puncak gunung Gede pada bulan April tahun 1819. Namun demikian dia mempercayai bahwa seorang geologis/dokter Amerika yang bernama Thomas Horsfield telah mendaki gunung tersebut, tetapi tanggal pastinya tidak diketahui. Sebagi seorang rekan dari pendiri Zoological Society of London, Horsfield mengumpulkan specimen sejarah alam selama melakukan riset di Jawa dari tahun 1802 sampai 1819.
Pendaki pertama yang tercatat melalui Cibodas dilakukan oleh Blume mendaki lewat Cibeureum, Air Panas dan Kandang Badak, dimana rute tersebut kini banyak digunakan oleh para pendaki. Dari Kandang Badak dia berjalan kearah kawah, menyusuri kaki gunung Gede yang terjal dan memotong jalan melewati tebing hutan yang curam dan berbahaya, untuk masuk kesebelah Utara yang berkahir dialun-alun Suryakencana.
Dari padang rumput tersebut, Blume kemudian membuat jalan pendek yang mengharuskan dia mendaki tebing yang curam dan melewatu hutan sub alpin menuju puncak gunung.
Penghargaan pendaki pertama Gunung Gede-Pangrango yang sangat controversial diberikan kepada orang Jerman, Junghun, yang telah menemukan sebuah kawah kecil pada bulan April 1839. Akan tetapi beberapa tahun sebelumnya, pada bulan Agustus 1821, Kuhl dan Van Hasselt, dua orang biologis muda yang bekerja di Netherlands Commission for Natural Sciences, telah menulis surat yang menggambarkan bagaimana mereka mengikuti jejak badak menuju ke puncak gunung, Junghun sangat meragukan bahwa muncul karena mereka gagal menjelaskan tentang sejenis bunga ros (theimerial rose). Saat itu jenis tanaman yang spektakuler ini hanya tumbuh di kawah gunung Pangrango. Di Pulau Jawa tanaman tersebut hanya tercatat dibeberapa gunung yang tinggi, dan itupun hanya jenis-jenis yang benar-benar menarik perhatian.
Teysmann, yang kemudian menjadi Direktur Kebun Raya tersebut, mendukung pernyataan pertama. Pertentangan yang dibiarkan berlarut-larut menjadi semakin buruk dengan adanya kritikan Junghuhn yang tajam terhadap Teysmann yang membuka lahan hutan dalam rangka menanam tumbuhan dari luar. Sayangnya Heinrich Kuhl dan J. Van Hasselt tidak dapat diajak berunding karena mereka meninggal di Bogor pada usia muda yaitu 24 dan 26 tahun karena penyakit daerah tropis.
Identitas dari pendaki pertama yang menjejakan kaki di puncak gunung tidak akan pernah diketahui sampai saat ini, mungkin mereka yang menganut agama Hindu dari Kerajaan Pajajaran atau mungkin anggota masyarakat yang lebih tua dari masyarakat Kerajaan Pajajaran. Tidak diragukan lagi siapapun yang telah melihat kebawah dari puncak gunung tersebut pada waktu silam akan menemukan di Jawa lebih dari setengah juta tahun yang lalu.

Sumber : gedepangrango.org

Rabu, Oktober 06, 2010

Legenda Gunung Semeru

Gunung Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl).
Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko.

Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan 120°55' BT.

Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 M hingga akhir November 1973. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang.


Selasa, September 28, 2010

Keberadaan Kukang Jawa di TNGGP

Sebagai kawasan hutan hujan pegunungan, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dikenal memiliki berbagai jenis keanekaragaman hayati, salah satunya adalah primata. Sudah lama diketahui bahwa kawasan TNGGP merupakan habitat dari lima jenis primata yaitu owa jawa (Hylobates moloch Audebert, 1798), surili (Presbytis comata), lutung (Trachypithecus auratus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dan kukang jawa (Nyticebus javanicus).

Empat jenis primata yang disebutkan pertama adalah jenis primata yang umum ditemukan di hampir seluruh kawasan hutan taman nasional dan memilki data-data penunjang yang sudah relatif lengkap. Sedangkan untuk jenis primata yang terakhir yaitu kukang (Nyticebus javanicus) belum memiliki data yang lengkap bahkan mungkin pula keberadaannya di kawasan hutan TNGGP belum diketahui oleh masyarakat luas.

Mengenal Kukang

Kukang (Nyticebus javanicus) merupakan jenis primata terkecil yang hidup di TNGGP, dengan ukuran kepala hingga ekor sekitar 280 – 320 mm. Rambut yang tumbuh di sekujur tubuhnya sangat lebat dan halus dengan warna kelabu keputihputihan, pada punggung terdapat garis coklat melintang dari dari bagian belakang tubuh hingga dahi. Kukang juga merupakan satu-satunya primata nocturnal yang hidup di kawasan hutan TNGGP. Secara umum kukang adalah primata yang hidup di hutan tropis Indonesia, menyukai hutan primer dan sekunder, semak belukar dan rumpun-rumpun bambu. Kukang tersebar di Asia Tenggara. Di Indonesia kukang ditemukan di Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Akan tetapi sampai saat ini belum ada data yang pasti dan akurat tentangjumlah populasi kukang di alam. Akan tetapi jika dilihat dari berkurangnya habitat kukang serta maraknya perburuan dan perdagangan illegal bisa dijadikan indikator bahwa keberadaan kukang di alam mengalami penurunan.

Di Indonesia kukang sudah dilindungi sejak tahun 1973 dengan Keputusan Menteri Pertanian tanggal 14 Pebruari 1973 No. 66/ Kpts /Um/2/1973. Perlindungan ini dipertegas lagi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, yang memasukan kukang dalam lampiran jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi. Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya pasal 21 ayat 2, perdagangan dan pemeliharaan satwa dilindungi termasuk kukang adalah dilarang. Pelanggar dari ketentuan ini dapat dikenakan hukuman penjara 5 tahun dan denda Rp 100 juta. Dengan adanya peraturan tersebut, maka semua jenis kukang yang ada di Indonesia telah dilindungi. Sementara itu badan konservasi dunia IUCN, memasukan kukang dalam kategori Vulnerable (rentan), yang artinya memiliki peluang untuk punah 10% dalam waktu 100 tahun. Sedangkan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of wild fauna and flora) memasukan kukang ke dalam apendix II. Manajemen Ahli taksonomi mengklasifikasikan kukang sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Mamalia
Ordo : Primata
Sub Ordo : Strepsirrhini
Famili : Lorisidae
Genus : Nycticebus
Spesies : Nycticebus

सुम्बेर : TNGGP

Selasa, September 21, 2010

PENERIMAAN CPNS KEMENPERIN 2010

PENGUMUMAN HASIL UJIAN ONLINE
Nomor : 1329 /SJ.IND.2/Peng/9/2010

PANITIA REKRUITMENCALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2010

Berdasarkan hasil Evaluasi Panitia Rekruitmen Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Perindustrian Tahun 2010, bersama ini kami umumkan hal–hal sebagai berikut :
  1. Hasil Ujian Online (Tahap I) diumumkan melalui Situs Kementerian Perindustrian :http://www.kemenperin.go.id pada hari Minggu, tanggal 19 September 2010.
  2. Daftar peserta yang dinyatakan lulus Ujian Online dapat dilihat pada Lampiran 1 pengumuman ini.
  3. Peserta yang dinyatakan lulus Ujian Online (Tahap I) wajib melakukan Validasi Administrasi di wilayah tempat validasi masing-masing sesuai yang tertera dalam cetak registrasi mulai tanggal 20 s/d 25 September 2010 pada pukul 09.00 s/d 15.00 waktu setempat.
  4. Bagi peserta yang dinyatakan lulus ujian online, tetapi tidak melakukan Validasi Administrasi maka tidak diperkenankan mengikuti tahapan berikutnya dan dinyatakan gugur.
  5. Alamat dan Lokasi Validasi Administrasi pada masing-masing wilayah sebagaimana tertera dalam Lampiran 2 pengumuman ini.
  6. Ketentuan Validasi sebagaimana Lampiran 3 dan Surat Pernyataan pada Lampiran 4 pengumuman ini.
Demikian, untuk menjadi maklum.

Jakarta, 19 September 2010

Panitia Rekruitmen CPNS
Kementerian Perindustrian tahun 2010

Warga Dusun Cirahayu Merasa Jadi WNI

Ciwaru, IB

Beragam kegiatan pembangunan infrastruktur secara intensif dilakukan di Desa Citundun Kec.Ciwaru. Dana penguatan imprastruktur di kawasan perbatasan dari Pemrov Jabar sebesar Rp. 100 juta itu digunakan untuk pangaspalan jalan di Dusun Cirahayu.

Menurut Kuwu Citundun, Ahmad Wahid saat ditemui IB, Senil pekan lalu, pengaspalan jalan desa dari Dusun Cirahayu menuju Dusun Karangsari sepanjang 900 meter. Ia merinci, dari dana bantuan provinsi digunakan untuk mengaspal sepanjang 700 meter dan sisanya 200 meter merupakan swadaya masyarakat. Selebihnya dimanfaatkan untuk pengerasan kelanjutan jalan itu sepanjang 1500 meter.

Kadus Cirahayu, Rosidi (55) mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diterimanya. Hal itu sejalan dengan harapan masyarakat yang menginginkan jalan itu diaspal. “Kakara ngarasa (baru sekarang merasakan) diaku jadi warga Indonesia,” ucap Rosidi.

Untuk kekurangan dalam pengaspalan 1500 meter, Ahmad Wahid telah mengajukan permohonan bantuan ke Perum Perhutani Kuningan. “Kami pada Mei mendatang merencanakan akan mengaspal 600 meter, dan sisanya minta bantuan Perum Perhutani,” kata Ahmad Wahid.

Ia pun masih punya PR (pekerjaan rumah) yakni melanjut kan jalan poros desa, dari desanya menuju Desa Sagaranten sepanjang 900 meter. Pada ruas jalan itu, 100 meter diantaranya belum bisa digarap karena warga minta ganti rugi. “Dalam pelaksanaannya kami akan bekerjasama dengan Pemdes Sagaranten,” ujarnya.

(Ditulis kembali dari tabloid Identitas Bangsa)

APA ITU SURGA

Pertanyaan itu tiba-tiba keluar dari mulut Suti. “Surga itu tempat atau rasa, sih, Pak?” Pak Ramadan, si ayah yang ditanya, tak segera memberikan jawaban. Hening beberapa detik. Tapi tak lama, di meja makan itu, suasana keluarga Pak Ramadan kembali riuh. “Ah, sudahlah. Habiskan saja makannya,” ujar Pak Ramadan, tanpa memberi jawaban apa-apa atas pertanyaan Suti. Suti juga tak protes, cuma memoncongkan bibirnya. Agaknya pertanyaan itu keluar tanpa ia sengaja, keceplos begitu saja.

Secuil adegan ini muncul dalam sebuah film televisi berjudul Sulam, besutan sutradara Chaerul Umam. Ide cerita diambil dari salah satu cerpen Ahmad Tohari, pesastra terkenal pemilik trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, yang juga pengisi salah satu rubrik majalah ini. Suti mulanya bercerita tentang Sulam, seorang tetangga yang dinilai “kurang waras”. Sulam ingin mendapatkan hadiah Lebaran dari keluarga Pak Ramadan berupa baju berwarna hijau. Hanya hijau, Sulam tak mau menerima jika baju hadiahnya berwarna lain.

Suti penasaran. Sebab, ketika suatu kali Sulam dihadiahi baju berwarna merah, Sulam benar-benar menolak. “Kenapa sih Lam, harus hijau?” tanya Suti. “Pokoknya harus hijau. Hijau itu… surga,” jawab Sulam. Dan begitulah, Suti terus bercerita tentang Sulam yang menggunakan jurus “pokoknya” itu. Tapi, apa benar surga itu hijau? Tiba-tiba Suti nyerocos. Disusul kemudian pertanyaan yang, meminjam istilah anak muda sekarang, dalem banget itu, “Surga itu tempat atau rasa, sih?”

Barangkali banyak orang akan dengan mudah menjawab pertanyaan Suti itu. Surga itu, ya, tempat. Wong Al-Quran sendiri sudah sangat jelas mendeskripsikan apa dan bagaimana surga. Surga, yang dalam bahasa Al-Quran disebut jannah, digambarkan sebagai sebuah tempat yang memiliki sungai-sungai dengan mata air yang jernih. Jannâtin tajri min tahtihal anhâr, surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, begitu susunan kata-kata di puluhan ayat Al-Quran. Sementara kata jannah sendiri dalam Al-Quran disebut lebih dari 200 kali.

Surga juga digambarkan seperti sebuah istana kerajaan yang megah. Penghuninya bergelimang kemewahan. Seperti disebut dalam al-Kahfi: 31 yang melukiskan surga ‘Adn, “…mengalirlah sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu, mereka (penghuni) dihiasi dengan gelang emas, dan memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah.” Membayangkan surga jadi seperti membayangkan sebuah istana seorang sultan yang megah: ada taman-taman yang indah, perhiasan emas berkilauan, sofa yang empuk dengan desain luar biasa artistik, pakaian sutera… ya, berwarna hijau!

Dan, sebuah istana biasanya dihiasi dengan dayang-dayangnya yang cantik atau, seperti dalam kisah-kisah seribu satu malam, harem-harem manis nan molek. Begitu pula surga dilukiskan, bidadari-bidadari jelita senantiasa memperelok keindahan surga. ”Di dalam surga itu, ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka…” demikian al-Rahman: 56. “…yang jelita, indah matanya, terlindung dalam rumah.” Lalu pada al-Waqi’ah: 22-23, “…ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan dengan baik.”

Di surga, sebagaimana digambarkan Al-Quran, minum-minuman dan buah-buahan juga dilukiskan seperti di pesta-pesta para sultan, atau di kebun-kebun istana. Para penghuni surga meminum anggur banyak-banyak, tapi tidak mabuk. Ada juga susu, madu, dan aneka macam minuman lainnya. Buah-buahan tak pernah berkurang. Di kebun, jika dipetik satu buah, segera tumbuh lagi, terus-menerus. Para penghuni surga memakan buah-buahan itu, dan tidak mengenal bosan.

Begitulah, Al-Quran selalu melukiskan surga secara mendetail, sebuah tempat nun di sana, jannatin na’im, yang penuh kenikmatan. Ya, kenikmatan. Tapi, di manakah letak kenikmatan? Bagi orang yang biasa hidup di gurun, di mana sumber air sangat langka, berjumpa sungai dengan mata air jernih adalah sebuah kenikmatan luar biasa. Tetapi, bagi orang yang hidup di Pulau Kalimantan, misalnya, di mana sungai sangat mudah dijumpai, bahkan jadi pemandangan utama, dan sumber air juga gampang ditemui, aliran sungai bukanlah sebuah kenikmatan agung, apalagi kemewahan.

Barangkali bagi orang gurun pula, yang menghadapi terik matahari sepanjang hari, sebuah tempat teduh akan terasa begitu nikmatnya. Zhillin mamdud, kata Al-Quran, naungan teduh yang terbentang luas. Namun, bagi orang yang hidup di daerah dingin, di mana hari-hari hanya salju yang terlihat, orang di dataran Eskimo, misalnya, sebuah tempat teduh menjadi sama sekali tak mengesankan. Lalu, apakah di surga kelak, orang Pulau Kalimantan, atau orang Eskimo, tak merasakan nikmat apa-apa alias hambar-hambar saja?

Jadi, surga itu tempat atau rasa? Wallahu a’lam, Allah sajalah Yang Mahatahu. Tapi, ada satu pendapat yang rasanya sangat masuk akal. Begini pendapat itu. Al-Quran tak hanya memakai bahasa-bahasa indah, tapi juga bijak. Tentang surga, Al-Quran sebenarnya hendak melukiskan sebuah kebahagiaan tiada tara. Dan, lantaran yang disapa adalah orang Arab yang memiliki kebudayaan tertentu, dengan kondisi sosio-grafis tertentu pula, Al-Quran sangat bijak: memilih metafor-metafor yang dikenal sangat dekat dengan mereka.

Mudahlah dipahami mengapa Al-Quran sangat menyukai kalimat tajrî min tahtihal anhâr, surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai. Dengan kata-kata ini, yang disapa akan cepat menangkap, betapa nikmatnya surga, betapa bahagianya hidup di sana. Keindahan dan kemegahan setting surga pun dilukiskan Al-Quran dengan mempertimbangkan memori masyarakat yang disapa: istana, aksesori, pepohonan, buah-buahan, dan sebagainya. Kecantikan bidadari-bidadari juga digambarkan seturut konsepsi kecantikan yang hidup di tempat Al-Quran diturunkan.

Sehingga bisa dikatakan, gambaran-gambaran surga dalam Al-Quran itu tak lain merupakan cara, iya, cara, untuk mengkomunikasikan betapa indahnya surga, betapa nikmat dan bahagianya hidup di sana. Kalau gambaran surga dalam Al-Quran bersifat fixed, artinya seperti itu adanya, tentu akan muncul banyak pertanyaan. Orang kulit hitam akan bertanya, “Bidadari di surga apakah tidak ada yang berkulit hitam?” Kaum perempuan akan gelisah, “Apa di sana tidak ada pangeran gagah, kok Al-Quran cuma menyebut bidadari cantik?”

Yang lain juga akan mencecar. “Saya suka teknologi, apakah di sana semua sistem sudah serba digital?” “Saya suka buah salak, apel malang, apa di surga cuma ada kurma?” “Karena saya pecinta lingkungan, saya tak suka baju dari sutera.” “Saya sudah biasa dengan air jernih, sungai, pepohonan, saya ingin salju, apa di surga ada salju?”

Semua orang ingin merasa bahagia di surga, tapi khawatir tidak bahagia, karena hal-hal yang membuatnya bahagia tak tergambar dalam Al-Quran. Padahal, Allah menjamin, surga ciptaan-Nya akan membuat semua penghuninya merasakan kebahagiaan tiada tara. Jadi, surga itu tempat atau rasa? Ah, pertanyaan Suti berdengung kembali.*

(Ditulis kembali dari : Majalah syir`ah januari thn 2006)

CPNS KEMENTERIAN PERDAGANGAN THN 2010

PANITIA REKRUTMEN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TAHUN 2010
P E N G U M U M A N
Nomor : 02/SJ-DAG/REK-CPNS/8/2010

Dalam rangka mengisi lowongan formasi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Perdagangan, kami membuka kesempatan bagi Warga Negara Indonesia yang berminat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Perdagangan dengan ketentuan dan proses seleksi sebagai berikut :
A. LOWONGAN FORMASI DAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN
Jumlah Formasi dan Kualifikasi Pendidikan yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan pada Jabatan-jabatan dan penempatan sebagai berikut :

Pengumuman Lengkap

Hasil Seleksi Administrasi CPNS Kemendag Tahun 2010

Ditulis oleh Cablak pada 20 September 2010

PANITIA REKRUTMEN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TAHUN 2010

P E N G U M U M A N
Nomor : 04/SJ-DAG/REK-CPNS/9/2010

Berdasarkan hasil seleksi administrasi Pelamar CPNS Kementerian Perdagangan Tahun 2010, berikut ini terlampir daftar nomor peserta ujian tertulis yang lulus seleksi administrasi Tahap I. Bagi para calon peserta ujian tertulis yang nomor pesertanya tercantum dalam daftar terlampir, diharapkan mengambil Tanda Peserta Ujian pada :

  • hari Sabtu, 2 Oktober 2010,
  • pukul 08.00 – 15.00 WIB
  • di Gedung Kementerian Perdagangan, – JL. M.I. Ridwan Rais No.5, Jakarta Pusat.

Demikian pengumuman ini disampaikan untuk diketahui dan dipatuhi.

Download Daftar Peserta Lolos CPNS Kemendag Tahun 2010 :

Kamis, April 22, 2010

Belajar Dari Manusia-Manusia Gerobak

ditulis oleh Made Teddy Artiana, S. Kom
photographer, writer & graphic designer
teddyartiana_photography@yahoo.com


Malam itu jam di handphone sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB, sementara aku dan istriku masih on the way home. Butiran gerimis kecil mulai nampak menghiasi kaca depan mobil kami. Sekitar dua ratus meter dari tikungan jalan menuju rumah, iring-iringan itupun tampak.

Dua kelompok “Manusia Gerobak”. Seorang lelaki berada didepan, menarik gerobak, sementara seorang perempuan -yang nampaknya istrinya- berjalan dibelakang mengikutinya. Di dalam gerobak, tampaklah dua orang anak kecil tertidur lelap berselimutkan botol-botol plastik bekas. Sedangkan kelompok kedua, kelompok yang lain, agak berbeda. Seorang lelaki tetap berada didepan, sementara seorang anak kecil perempuan duduk diujung gerobak sambil bernyanyi-nyanyi kecil, didalam gerobak, seorang perempuan hamil tua nampak berbaring, bersama koran-koran bekas. Pemandangan yang sangat unik. Sangat menyentuh.

Segera setelah melewati mereka mobil kami sengaja menepi. Terdorong oleh naluri dan hobby photography, akupun meraih kamera yang memang hampir selalu menemaniku kemanapun aku pergi dan bergegas mengabadikan pemandangan tersebut. Dengan angle dan penerangan seadanya, gambar keduanya berhasil kudapatkan. Tapi sesuatu dihati ini berbisik, bahwa apa yang kulakukan masih belum cukup. Aku melewati mereka kembali untuk kedua kalinya, kini setelah berada dalam posisi sejajar, istriku menurunkan kaca dan memberikan mereka sesuatu.

(Aku tentunya tidak mau menjadi seorang pemenang Pulitzer, namun kemudian stress dan mati bunuh diri karena objek fotonya yang notabene adalah seorang bocah hitam ceking kelaparan, mati digerogoti Burung Bangkai, hanya karena ia lebih mengutamakan memotret ketimbang menolong bocah malang tersebut !!!)

“Terimakasih Eneng cantik !”, teriak ibu dirombongan pertama hampir berbarengan dengan suaminya.

“Terimakasih tante”, teriiak anak kecil dirombongan kedua dengan sumringah.
“Semoga banyak rejeki ya..”, sapa ibunya yang tengah hamil tua, dari dalam gerobak, sambil tertawa riang.

Mendengar dan melihat kecerian mereka membuat aku merasa malu seketika itu juga. Baru saja kami menghadiri sebuah pentas luar biasa gemerlap, yang dihadiri oleh Agnes Monica. Dan kami nyaris BT karena tidak kebagian kursi. Kemudian setelah itu, kami menyempatkan diri untuk makan malam di sebuah Mall yang menyediakan konsep “Makan di Bawah Langit Terbuka” di roof top mereka, inipun dengan gerutuan karena lamanya pesanan kami muncul didepan hidung ini, akibat pengunjung yang luar biasa ramai.

Betapa mudah, kegembiraan dan keceriaan hidup kita direnggut oleh sesuatu yang sebenarnya “remeh” dan “bukan persoalan hidup mati” seperti itu. Kita seperti terbiasa, menggolongkan bahwa hal-hal “tambahan” itu begitu mutlak perlu dalam hidup kita, seakan tanpa itu semua hidup kita akan berhenti.

Tidak bisa tidur karena harga saham melorot.
Marah karena mobil kita masuk bengkel.
Stress karena gak kebagian ticket premier 2012.
Uring-uringan karena dimarahin boss.
Ngedumel karena pesawat delay.
Bunuh diri di Mall karena putus cinta.
Dendam karena ide kita diserobot teman kantor.
Memaki-maki keadaan karena gak jadi liburan ke Hongkong.
Bertengkar dengan rekan bisnis karena sebuah kesalahpahaman biasa.
Membatalkan umroh hanya karena Dude Herlino batal umroh
(kallo yang ini mah..adegan film..Emak Ingin Naik Haji he..he..)

Dan lain sebagainya…

Padahal kalau dipikir-pikir, semua itu “tidak sampai” membuat kita demi anak istri (atau demi siapapun) menarik gerobak kesana-kemari. Atau “tidak sampai” menyeret kita untuk tidur dalam gerobak berselimutkan sampah-sampah yang akan dijual.

Atau bahkan lebih gila dari itu semua : melahirkan atau dilahirkan dalam gerobak !!

Sepertinya kita perlu mengubah pola pikir kita yang sudah sedemikian teracuni oleh “gemerlap” kesuksesan, persaingan dan keduniawian.

Menyisihkan waktu untuk sekedar menepi, agar lebih bersyukur dengan rejeki, pekerjaan dan hidup yang Sang Khaliq berikan kepada kita. Sehingga “hal-hal tambahan” itu dapat didudukkan dalam porsi yang lebih rendah atau bahkan jika terlalu membebani kenikmatan hidup dapat dibuang saja kedalam gerobak sampah !! (end)


from Bali with love !!!

Made Teddy Artiana, S. Kom
photographer, writer & graphic designer
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com

Note : Semoga menjadi bahan renungan untuk rekan2 di sekre