Senin, Mei 19, 2008

Akses Gn Gede, Putri dan Gn. Pangrango

Ada 6 pintu masuk menuju kawasan TNGP yaitu: Cibodas, Gunung Putri, Bodogol, Cisarua, Selabintana dan Situgunung.
Kantor Balai TNGP, pusat informasi (visitor center) dan tempat pendaftaran pendakian berlokasi di Cibodas. Pintu masuk Cibodas, Gunung Putri dan Selabintana merupakan akses utama menuju puncak Gunung Gede dan Pangrango. Pintu masuk Situgunung merupakan pintu menuju Danau Situgunung yang sangat sesuai untuk rekreasi keluarga. Sedangkan, Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol dengan kanopi trail sepanjang 4 km memiliki daya tarik bagi pengunjung dan masyarakat umum yang ingin berekreasi dengan merasakan keindahan hutan hujan tropis. Cisarua juga pintu masuk yang dekat dari Jakarta, mempunyai fasilitas untuk kemping yang cocok bagi keluarga, anak sekolah dan kelompok-kelompok pecinta alam.

Pintu Masuk Dengan Mobil Pribadi Dengan Transportasi UmumCibodas
Berjarak 100 km dari Jakarta. Dapat ditempuh melalui Jalan Tol Jagorawi dan keluar di Tol Ciawi. Di pertigaan Ciawi, ambil jurusan Puncak – Bandung. Setelah 7,6 km dari Puncak Pass Hotel, setelah Outlet DSE, belok ke kanan tepat pada pertigaan di Paragajen (Papan Nama Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ada disebelah kiri jalan). Jalan lurus kira-kira 3 km dan sampai pada portal pintu Gerbang Wisata Cibodas, dan disini ada restribusi (mobil dan kendaraan roda dua Rp.3000,- dan setiap penumpang Rp. 1000,-/orang). Tidak jauh dari portal ini, anda menemukan kantor Taman Nasional Gunung Gede Pangrango disebelah kanan. Dengan bis umum dari Bogor – Bandung, Jakarta – Bandung yang lewat Puncak. Turun di Pertigaan di Paragajen, dekat Outlet DSE. (Pertigaan ini disebut Pertigaan Cibodas, dan papan nama TNGP disebelah kiri jalan). Dari pertigaan, anda naik angkot warna kuning (Cibodas, Rarahan) dengan ongkos Rp. 2000 per orang sampai di pintu gerbang TNGP. Tarif ojek sampai ke pintu gerbang kantor TNGP Rp. 6000,-.Guung Putri Terletak 15 km dari Cibodas. Pengunjung dapat menuju lokasi ini dari Cipanas dengan jarak kira-kira 7 km. Lokasi Kemping Bobojong di Gunung Putri berjarak 1 km jalan kaki dari terminal angkot di Gunung Putri. Pengunjung harus naik angkot dari terminal Cipanas ke Gunung Putri dengan ongkos Rp. 3000,- /orangSelabintana Berjarak 10 km atau 30 menit dari Sukabumi, melewati jalan perkebunan teh dan kebun sayur. Pintu masuk Selabintana yaitu di Pondok Halimun berada di Cipelang. Dari terminal bis Sukabumi dengan minibus menuju pusat kota dan kemudian ganti kendaraan dengan minibus yang menuju Pondok Halimun.
Situgunung
Pintu masuk Situgunung terletak kira-kira 70 km atau 1.5 jam dari Bogor. Dari Bogor, ambil jurusan Sukabumi dan kemudian berbelok di Cisaat menuju Situgunung. Situgunung terletak di sebelah selatan kawasan Taman Nasional. Akses cukup bagus. Dari Jakarta atau Bogor, ambil bis jurusan Jakarta – Sukabumi – Cisaat. Jika dari terminal Sukabumi, naik minibus yang menuju Cisaat, dan sampai di Cisaat, ambil minibus menuju Situgunung, yang berjarak 10 km.Bodogol Dari Bogor ke pintu masuk Bodogol, ambil jurusan Sukabumi dan turun di Lido (kira-kira 25km). Dari Lido menuju desa Bodogol kira-kira 4km, dan dari desa Bodogol menuju PPKAB kira-kira 3 km melalui jalan berbatu, dan disarankan menggunakan kendaraan roda 4 dengan gardan ganda. Dengan menggunakan bis atau mini bus dari Bogor dengan ongkos Rp. 5,000-/orang. Dari Lido anda dapat menggunakan motor ojek menuju resort Bodogol dengan ongkos Rp. 5,000-/orang. Dari resort Bodogol, anda dapat mengunakan ojek sampai PPKAB.Cisarua Pintu gerbang Cisarua berjarak kira-kira 14 km atau 20 menit dari Ciawi dengan mobil. Menuju pintu gerbang akses cukup bagus dengan jalan aspal. Dari Ciawi, gunakan minibus menuju terminal Pasir Muncang, dan dari terminal ini sewa ojek menuju pintu masuk Cisarua.
Catatan: Informasi diatas berdasarkan kondisi Januari 2007, dan hanya merupakan referensi. TNGP tidak akan bertanggungjawab bila ada perubahan rute, harga dan kondisi lainnya.
(Sumber : TNGGP)

Pendakian Gunung Gede Pangrango dibuka 1 April 2008

Terhitung sejak tanggal 1 April 2008, Pendakian Gunung Gede Pangrango kembali dibuka untuk umum. Calon Pendaki diwajibkan melakukan reservasi (booking) secara langsung datang ke Kantor Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dengan alamat: Jln Raya Cibodas PO Box 3 Sdl, Cipanas, Cianjur ATAU melalui Tlp/Fax (0263) 512776/(0263) 519415 dengan syarat dan ketentuan pendakian sebagai berikut:
  1. Setiap pendaki harus memiliki Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) yang diproses di Kantor Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dengan ketentuan sebagai berikut:
  • Pengajuan SIMAKSI pendakian menggunakan sistem booking dengan batas waktu minimum pengajuan adalah 3 (tiga) hari kerja dan maksimum 1 (satu) bulan kalender sebelum pendakian dilaksanakan.
  • Batas maksimum jumlah pendaki per hari adalah 600 orang (pintu masuk Cibodas: 300 orang, Gunung Putri: 200 orang dan Selabintana 100: orang).
  • Batas waktu maksimum pendakian adalah 2 (dua) hari 1 (satu) malam.
  • Setiap SIMAKSI pendakian dikeluarkan untuk minimum sejumlah 3 (tiga) orang pendaki dan maksimum 10 (sepuluh) orang pendaki.
  • Proses pengajuan SIMAKSI dilakukan pada hari kerja (Senin s/d Jumat), pukul 08.00 s/d 15.30.
  • Calon pendaki menyerahkan fotocopy Kartu Identitas yang masih berlaku (kartu identitas yang dapat menunjukkan alamat dan tanggal lahir calon pendaki).
  • Apabila calon pendaki berumur kurang dari 17 tahun, diwajibkan menyerahkan Surat Izin Orang Tua calon pendaki yang bersangkutan dan ditandatangani di atas Materai Rp. 6.000,- serta menyerahkan fotocopy KTP orang tua yang masih berlaku.
  • Membayar tiket masuk dan asuransi pendakian sebagai berikut:
    - Wisatawan Domestik: Rp. 5.000,-/orang
    - Wisatawan Mancanegara: Rp. 40.000,-/orang
    - Asuransi: Rp. 2.000,-/orang
  1. Pintu Masuk jalur pendakian dibuka mulai pukul 06.00 s/d 21.00 WIB.
  2. Pendaki memilih salah satu dari 3 (tiga) alternatif waktu keberangkatan: (1) 06.00 - 11.00 wib (2) 11.00 - 16.00 wib (3) 16.00 - 21.00 wib
  3. Petugas Balai Besar TNGGP pada pintu masuk kawasan akan memeriksa barang bawaan dan SIMAKSI sebelum dan sesudah memasuki kawasan.
  4. Untuk keselamatan diri, setiap pendaki diwajibkan memakai sepatu serta membawa keperluan pribadi seperti jaket, obat-obatan, tenda, senter, jas hujan, matras, makanan dan minuman secukupnya.
  5. Tidak diperbolehkan membawa binatang ke dalam kawasan.
  6. Tidak diperbolehkan memetik, memindahkan atau mencabut tanaman di dalam kawasan.
  7. Tidak diperbolehkan membuat api unggun di dalam kawasan.
  8. Tidak diperbolehkan mengganggu, memindahkan, atau melakukan vandalisme pada fasilitas yang tersedia di dalam kawasan.
  9. Berjalan pada jalur yang sudah ditentukan/disediakan.
  10. Tidak diperbolehkan meninggalkan sampah dan wajib membawa turun kembali sampah bawaannya. Wajib mengikuti semua peraturan yang berlaku di Balai Besar TNGGP.

Apabila kondisi cuaca buruk dan diperkirakan akan membahayakan keselamatan pendaki, maka manajemen Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dapat menutup jalur pendakian untuk sementara waktu dan pendaki baru diperbolehkan mendaki ketika cuaca telah membaik.

(Sumber : TNGGP Maret 2008)

Sophan Sophian Tewas Kecelakaan Di Ngawi

Artis dekade 1970-an yang juga politikus, Sophan Sophian yang mengendarai motor gede (moge) mengalami kecelakaan tunggal yang fatal di Ngawi, Jatim, Sabtu (17/5), sehingga suami artis Widyawati ini meninggal dunia.
Kecelakaan yang terjadi di jalan raya Ngawi-Solo KM 18-19 tepatnya di Desa Planglor, Kecamatan Kedungalor, Kabupaten Ngawi ini terjadi sekitar pukul 09.15 WIB. “Kecelakaan tunggal ini akibat moge yang dikendarai Sophan mengalami ’slip’. Lebih jelasnya tunggu nanti, kami sedang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara),” kata Aiptu Panji S, Kapospol Lalin 90 Ngawi, saat kejadian itu, tim moge dari Jakarta yang merayakan “100 tahun Kebangkitan Nasional” dengan “touring” keliling Jawa melintasi jalur dari Kediri, Jatim menuju Solo, Jateng.
Ketika melintas jalur Ngawi-Solo, tepatnya di km18-19 itulah, tiba-tiba moge yang dikendarai Sophan “slip”. Tim “service” dari anggota moge itu langsung mengamankan moge naas tersebut. Sementara jenazah aktor kawakan itu, langsung di”larikan” ke RSUD Sragen, Jateng, untuk selanjutnya dibawa ke Jakarta dengan pesawat melalui bandara di Solo.
Luka Parah Di Bagian Dada
Aktor senior Sophan Sophiaan mengalami luka parah di bagian dada akibat kecelakaan saat mengendarai motor gede (moge) di perbatasan Sragen, Jawa Tengah dan Ngawi, Jawa Timur, Sabtu, yang menyebabkannya meninggal.
Dr.Imam Fadli, salah seorang dokter RSUD Sragen yang menangani korban, mengatakan, sejumlah tulang di bagian dada korban diketahui patah. Menurut dia, korban yang meninggal saat perjalanan dari lokasi kejadian menuju RS ini, juga mengalami sejumlah luka di bagian paha dan tangan.
Ia mengatakan, korban meninggal akibat kecelakaan tunggal saat mencoba menghindari sebuah lubang besar di Jalan Raya Ngawi-Sragen km 18-19. “Korban diperkirakan meninggal tidak lama setelah terjadi kecelakaan, saat perjalanan menuju RS,” katanya.
Korban bersama dengan sekitar 200 anggota pengendara Moge dengan tema “Jalur Kebangkitan”, berangkat dari Kediri dan sedang dalam perjalanan menuju Yogyakarta. Sementara itu, rencananya pada Sabtu siang, sekitar pukul 14.00 WIB, jenazah almarhum Sophan Sophiaan akan diterbangkan kembali ke Jakarta.

Disalatkan Di Masjid Sragen
Jenazah politikus yang juga artis Sophan Sophian, Sabtu siang langsung disalatkan di Mesjid Raya Al Falaq Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dan menurut rencana pukul 14.00 diterbangkan dari Bandara Adisumarmo Solo menuju Jakarta.
Wartawan ANTARA dari Solo melaporkan, Sophan meninggal dunia Sabtu sekitar pukul 10.00 WIB setelah motor besar yang dikendarai dalam konvoi Jambore Merah Putih terjatuh di jalan Kedung Galar, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jatim ketika menuju ke Solo.
Motor yang dikendarai Sophan terjatuh akibat terperosok di jalan berlubang. Sophan sempat dilarikan ke RSUD Sragen namun meninggal dalam perjalanan. Konvoi motor besar itu berangkat dari Kediri melewati Ngawi, Karanganyar, dan menurut rencana akan berhenti di Yogyakarta.
Diterbangkan Ke Jakarta
Jenazah aktor senior Sophan Sophiaan yang meninggal akibat kecelakaan di Ngawi, Jawa Timur, akan diterbangkan ke Jakarta melalui Bandara Adi Sumarmo Solo, Sabtu sekitar pukul 14.00 WIB. Kapolres Sragen, AKBP S. Handayani menuturkan, hingga saat ini, jenazah korban masih disemayamkan di RSUD Sragen. “Rencananya, jenazah almarhum akan diterbangkan kembali ke Jakarta dengan pesawat pukul 14.00 WIB, dari Bandara Adi Sumarmo Solo,” katanya.
Sebelum diberangkatkan ke bandara, lanjut dia, jenazah korban akan disalatkan di Masjid Al Falaq Sragen, pada pukul 12.00 WIB.
Sementara itu, sejumlah kepala daerah, seperti Bupati Sragen, Untung Wiyono dan Bupati Karanganyar, Rina Iriani, berada di RSUD Sragen, untuk mengetahui kondisi terkini almarhum.

Pendakian 2008

Jum`at, 16 Mei 2008
seperti biasa kampus kami sepi-sepi saja, hanya kolam pemancingan yang ramai dikunjungi. namun siang itu ada kesibukan tersendiri di pojok kampus, tepatnya di SEKRE Gpa-Aesthetica, siang itu ada sekitar 50 orang, baik dari calon anggota maupun para senior yang sedang mempersiapkan diri untuk acara tahunan pendakian dan pelantikan calon anggota baru di Gn.putri, Gn. gede dan Gn. Pangrango. Terlihat di kumpulan tersebut para dedengkot Aeshtetica Bang Glenn (Kepala suku 1995), Mas Nano, Bang Imat (Kepala suku 1993), Bang Fahmi, Bang Ardi dan lainnya. Turut hadir disana sesepuh Gpa-Aesthetica Bang Alwi Alydrus yang rencananya akan melepas keberangkatan para CAang dan senior dalam acara tersebut. Semoga dalam acara ini menjadi titik balik kebangkitan dan kesuksesan Gpa-Aeshtetica. Maju terus Aesthetica UUUUUWWWOOOOOO......
Salam Rimba,
Bhumi Srengseng Sawah